Mengenal, Penyebab dan Pengobatan Mastitis
Lifestyle & HealthCap Kupu – Banyak orang yang masih belum memahami mastitis. Siapa pun dapat mengalami mastitis, tetapi ibu menyusui lebih mungkin mengalaminya. Meski bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama, kondisi ini biasanya dirasakan setelah melahirkan. Pelajari lebih lanjut tentang mastitis, penyebabnya, dan gejala yang tercantum di bawah ini.
Apa itu mastitis?
Mastitis adalah peradangan payudara yang terkadang bisa diikuti oleh infeksi, menurut Mayo Clinic. Mastitis biasanya menyerang ibu menyusui, sementara itu juga bisa menyerang ibu yang tidak menyusui. Mastitis juga bisa menyerang pria, meski jarang terjadi. Mastitis jarang menyerang kedua payudara dan biasanya hanya menyerang satu payudara.
Penyebab mastitis
Penyebab paling sering mastitis pada wanita menyusui adalah: Saluran susu tersumbat. Akibatnya ASI yang dihasilkan memasuki keadaan stasis dan tidak dapat dikeluarkan dari payudara. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi keadaan stasis itu sendiri. Misalnya, pelekatan yang buruk, bayi yang kesulitan mengambil ASI dari payudara, dan praktik menyusui yang tidak teratur.
Infeksi payudara kemudian lebih mungkin untuk memulai dalam kondisi stasis. Bakteri tidak ada dalam ASI. Namun, bakteri dari permukaan kulit dapat masuk ke dalam jaringan payudara dan menginfeksinya.
Gejala mastitis
Gejala mastitis yang sering kali ditemukan antara lain:
- Gejala serupa flu
- Demam dan menggigil
- Kelelahan
- Tubuh terasa pegal atau nyeri
- Rasa cemas, merasa stres
- Bagian payudara memerah dan bengkak
- Area payudara tersebut nyeri apabila disentuh
- Area payudara tertentu teraba panas
- Benjolan pada payudara
- Keluar cairan berwarna putih atau bercampur darah dari puting
- Sensasi terbakar pada payudara, bisa dirasakan terus menerus atau hanya saat menyusui
Pengobatan Mastitis
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan gejala yang dialami, yaitu:
- Berikan kompres hangat pada area payudara yang mengalami infeksi untuk meredakan nyeri. Lakukan selama 15 menit, sebanyak 4 kali sehari.
- Konsumsi obat pereda nyeri, seperti iburofen dan paracetamol, untuk membantu meredakan nyeri.
- Perbanyak istirahat dan minum cairan.
- Konsumsi makanan sehat dan mengandung nutrisi yang seimbang.
- Hindari mengenakan pakaian dan bra yang terlalu ketat.
- Pijat payudara untuk melancarkan penyumbatan, terutama dengan memijat area benjolan atau yang terasa nyeri. Pemijatan dilakukan perlahan ke arah puting untuk melancarkan aliran ASI.
Selain itu, gejala mastitis juga dapat diredakan dengan beberapa teknik menyusui, seperti:
- Mulai menyusui dengan payudara yang mengalami pembengkakan.
- Pastikan posisi mulut bayi benar dan bayi dapat menyedot ASI dengan baik.
- Lakukan aktivitas menyusui secara teratur setiap 2 jam sekali dengan posisi yang berbeda-beda.
- Perah ASI dari payudara menggunakan pompa ASI atau tangan saat payudara terasa penuh.
- Konsultasikan dengan dokter untuk meningkatkan pengetahuan tentang teknik dan posisi menyusui yang baik.
Sumber:
https://www.alodokter.com/infeksi-payudara
https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-reproduksi-wanita/mastitis
https://health.kompas.com/read/23A31222832968/mengenal-apa-itu-mastitis-penyebab-dan-gejalanya
There are no reviews yet.