Gangguan Bipolar: Gejala, Faktor, dan Pengobatan
Lifestyle & HealthCap Kupu – Gangguan bipolar sebelumnya disebut depresi manik adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim yang meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi). Saat mengalami depresi, seseorang mungkin merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar aktivitas.
Pengertian Gangguan Bipolar
Biasa disebut juga dengan depresi manik, gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyebabkan berubahnya suasana hati secara drastis. Seseorang yang memiliki gangguan bipolar akan berperilaku yang sangat gembira dan bersemangat menjadi sangat sedih atau bahkan seperti putus asa
Gejala Gangguan Bipolar
Gejala gangguan Bipolar memiliki dua fase yaitu fase pertama (naik) dan depresi (turun). Pada saat periode mania, pengidap akan terlihat sangat bersemangat, enerjik, dan bicara dengan sangat cepat. Sedangkan jika pada fase depresi, pengidap akan terlihat lesu, sedih, dan kehilangan minat dalam melakukan aktivitas.
Berdasarkan perputaran fase suasana hati, ada sebagian pengidap gangguan bipolar yang mengalami keadaan normal diantara mania dan depresi. Ada juga yang mengalami perputaran cepat dari mania ke depresi atau sebaliknya tanpa adanya periode normal (rapid cycling).
Selain itu, ada juga pengidap yang mengalami mania dan depresi secara bersamaan. Contohnya, ketika pengidap merasa sangat berenerjik, tetapi di saat bersamaan juga merasa sangat sedih dan putus asa. Gejala ini dinamakan dengan periode campuran (mixed state).
Penyebab Gangguan Bipolar
Beberapa ahli berpendapat ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak adalah penyebab dari kondisi ini. Ada juga sebagian yang berpendapat bahwa gangguan bipolar juga berkaitan dengan faktor keturunan.
Mengalami stres tingkat tinggi, pengalaman traumatik, kecanduan minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang, dan memiliki riwayat keluarga dekat (saudara kandung atau orangtua) yang mengidap gangguan bipolar adalah beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan resiko seseorang terkena gangguan bipolar.
Faktor Risiko Gangguan Bipolar
Terdapat berapa faktor yang diduga meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan bipolar, yakni:
- Mengalami stres yang berat.
- Pernah mengalami kejadian traumatik.
- Memiliki kecanduan akan minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang.
- Memiliki riwayat keluarga dekat (saudara kandung atau orangtua) yang mengidap gangguan bipolar.
Diagnosis Gangguan Bipolar
Pemeriksaan yang dilakukan bisa dengan metode wawancara ke keluarga atau kerabat pengidap gangguan bipolar. Wawancara ini terkait gejala, seperti sejak kapan dan seberapa sering gejala muncul.
Diagnosis lebih lanjut mengenai kondisi ini sangat dibutuhkan, sebab gejala gangguan bipolar mirip dengan kondisi lain, seperti penyakit tiroid, serta dampak dari kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA.
Pengidapnya juga kemudian akan dirujuk ke psikiater atau dokter spesialis kesehatan jiwa. Psikiater akan melakukan beberapa pengamatan terkait pola bicara, berpikir, dan bersikap. Psikiater juga mungkin akan menanyakan riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit, hingga pola tidur. Pengidapnya juga mungkin akan diberikan kuesioner yang dapat diisi. Saat hasil pemeriksaan dirasa cukup, psikiater kemudian akan mengklasifikasikan kondisi seseorang berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
Pengobatan Gangguan Bipolar
Tujuan dari pengobatan gangguan bipolar adalah untuk menurunkan frekuensi terjadinya fase-fase mania dan depresi agar pengidapnya dapat hidup secara normal dan membaur dengan lingkungan. Selain memperbaiki pola hidup, penanganan biasanya mencakup pemberian obat- obatan yang dikombinasikan dengan terapi psikologis (contohnya, terapi perilaku kognitif).
Pencegahan Gangguan Bipolar
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi efek dari bipolar, yaitu dengan memberikan terapi sesuai dengan anjuran dokter. Karena dokter akan mendiagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat.
Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gangguan ini dan sudah muncul beberapa gejala atau sering terjadi perubahan mood yang sangat drastis. Maka kamu harus berkonsultasi dengan dokter, lebih lengkapnya adalah beberapa tanda seperti di bawah ini:
- Memunculkan gejala periode mood yang terjadi dalam jangka panjang;
- Memiliki pemikiran untuk bunuh diri;
- Merasa agresif dan konfrontasional; dan
- Kesulitan tidur dalam beberapa hari.
Tidak ada salahnya untuk menghubungi dokter jika kamu merasakan gejala-gejala seperti di atas. Penanganan yang tepat nyatanya dapat mengurangi akibat yang ditimbulkan dari kondisi ini gangguan bipolar atau depresi manik.
Sumber:
https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-bipolar
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bipolar-disorder/symptoms-causes/syc-20355955#:~:text=Bipolar%20disorder%2C%20formerly%20called%20manic,or%20pleasure%20in%20most%20activities.
There are no reviews yet.