Kenali Penyebab, Dampak hingga Pencegahan KDRT

Cap Kupu – Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT sebagai perbuatan yang tidak dibenarkan karena memberikan dampak buruk bagi pasangan. Faktor ekonomi adalah salah satu dari sekian yang menjadi penyebab KDRT.

Apa itu KDRT?

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah pola perilaku dalam hubungan yang digunakan untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan serta kendali atas pasangan atau anak. Bentuk dan tingkat KDRT bisa sangat beragam. Jenis KDRT yang paling umum adalah kekerasan fisik, verbal, seksual, emosional, dan finansial. Sebagian besar korban KDRT adalah perempuan dan dampaknya bisa bertahan lama. Meski alasan seseorang melakukan perbuatan ini beragam, akan tetapi yang paling umum adalah faktor ekonomi.

Berikut ini berbagai penyebab KDRT di antaranya:

  1.   Kekuasaan yang tidak seimbang
  2.   Ketergantungan finansial istri pada suami
  3.   Pasangan muda
  4.   Metode penyelesaian masalah
  5.   Pendidikan rendah
  6.   Rasa percaya diri yang rendah
  7.   Penyakit mental

Dampak kekerasan dalam rumah tangga

Inilah akibat paling mendasar dari kekerasan dalam rumah tangga, seperti dikutip dari situs Boldsky, Selasa (17/11/2015)

  • Tidak pernah tenang

Seseorang yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga bakal sulit melupakan bekas luka yang dialaminya. Hidup pun jadi tidak tenang.

Seandainya korban berhasil meninggalkan penganiayaan, misalnya istri yang menggugat cerai, anak yang bertumbuh dewasa, hal ini akan terus mempengaruhi hubungan-hubungan mereka selanjutnya.

  • Trauma

Ada banyak kasus di mana korban kekerasan dalam rumah tangga menjadi tertekan dan trauma setelah menghadapi pelecehan dalam hubungan mereka.

Hal ini membuat mereka tidak bisa ‘berfungsi’ normal, yang kadang mempengaruhi berbagai aspek lain dalam kehidupan mereka, misalnya dalam bidang pekerjaan atau pendidikan.

  • Rasa sakit

Dalam kasus di mana salah satu di antara pasangan menerima kekerasan fisik, korban mungkin mengalami rasa sakit dan penderitaan. Dan ada kasus di mana cedera fisik sulit untuk dihilangkan.

Dalam beberapa kasus ekstrem, korban KDRT mengalami cacat fisik permanen akibat penganiayaan yang diterimanya.

  • Ketakutan

Sebuah studi baru-baru ini mengatakan, korban kekerasan dalam rumah tangga cenderung menjadi paranoid. Mereka mungkin tidak bisa mempercayai adanya sebuah hubungan baru di mana mereka tidak akan dianiaya.

Bagaimana Cara Mencegah KDRT?

Menurut Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN), sebanyak 18,3% perempuan yang telah menikah dengan jenjang usia antara 15-64 tahun mengalami kekerasan fisik atau seksual.

Setelah mengenali penyebab terjadinya KDRT, penting bagi Anda untuk mengambil langkah pencegahan. Berikut ini cara mencegah KDRT:

  • Mempelajari dan mengembangkan keterampilan hubungan yang sehat dengan program pembelajaran sosial-emosional untuk remaja dan program hubungan yang sehat untuk orang dewasa.
  • Melibatkan orang dewasa dan teman sebaya yang berpengaruh untuk mengajar dalam program dan pendidikan keluarga.
  • Mengikuti program keterampilan mengasuh anak dan perawatan untuk anak-anak. Membentuk lingkungan yang protektif dengan memperbaiki suasana sekolah, suasana tempat kerja, dan lingkungan sosial.
  • Memperkuat dukungan ekonomi bagi keluarga melalui program ketenagakerjaan dan program keamanan finansial.

Faktor penting dalam masyarakat yang membentuk pencegahan KDRT, berikut di antaranya:

  • Koordinasi sumber daya dan layanan di antara lembaga-lembaga lokal.
  • Akses ke bantuan ekonomi dan keuangan.
  •  Akses ke perawatan medis dan bantuan kesehatan mental.
  • Akses ke perumahan yang aman dan stabil
  • Rasa keterhubungan antar anggota masyarakat.

 

Sumber:

https://www.liputan6.com/health/read/2367902/4-dampak-kekerasan-dalam-rumah-tangga

https://doktersehat.com/psikologi/psikologi-keluarga/penyebab-kdrt-dan-pencegahannya/