Kesehatan Mental Orang Tua Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Cap Kupu – Memiliki seorang anak atau keturunan adalah keinginan dari sebagian pasangan yang sudah menikah, dapat diketahui anak dapat memberi warna tersendiri di dalam rumah. Sebagian pasangan ada yang baru menikah tetapi sudah diberikan keturunan dan ada juga orang tua yang perlu mengikuti program kehamilan terlebih dahulu. Sebelum itu orang tua harus mempunyai kesiapan mental terlebih dahulu.

Tetapi pahamilah, bukan hanya kesiapan dari segi kebutuhan materi anak tetapi bagaimana orang tua juga memiliki kesiapan mental untuk mempunyai anak. Karena kesehatan mental orang tua dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kebahagian anak.

Tanyakan pada diri sendiri apakah sudah siap untuk punya anak? Karena anak lahir bukan atas keinginan dirinya sendiri tapi keputusan kamu untuk memilikinya, jadi tanyakan pada diri kamu apakah kamu sudah siap secara mental.

Karena sudah banyak kasus anak yang meninggal di tangan orang tuanya sendiri dan tersebut dikarenakan mental dan psikologis orang tua yang tidak stabil.

Pentingnya Kesiapan Mental Orang Tua Sebelum Punya Anak

Photo by freestocks on Unsplash

Memiliki seorang anak itu berarti ada hak-hak anak yang harus terpenuhi, sesuai dengan Konvensi Hak Anak tahun 1989 ada beberapa hak anak yang harus dipahami dan sebisa mungkin dipenuhi oleh orang tua, yaitu:

  • Hak Hidup. Antara lain menyediakan sandang, pangan, dan tempat tinggal yang layak. Selain itu mendapat akta lahir.
  • Hak Tumbuh Kembang. Anak memiliki hak untuk bertumbuh dan berkembang sejak masih dalam kandungan. Salah satu caranya dengan memastikan mereka mendapat gizi seimbang serta pelayanan kesehatan yang baik
  • Hak Mendapat Perlindungan. Anak berhak mendapatkan lingkungan yang penuh kasih sayang. Itu sebabnya anak harus dilindungi dari berbagai kekerasan seperti dalam rumah tangga, di sekolah, eksploitasi fisik dan sosial, dan berbagai kekerasan lainnya.
  • Hak Berpartisipasi. Anak memiliki hak untuk berpartisipasi dan mengeluarkan pendapatnya. Meliputi hak menyampaikan pendapat, mengeluarkan pendapat, berkeluh kesah, dan memilih pendidikan sesuai minat dan bakat.

Setelah tau hak-hak anak maka, siapkan mental sebelum kamu memutuskan untuk punya anak. Alasannya cukup sederhana, karena anak tidak tau akan dilahirkan dikeluarga seperti apa dan bagaimana? Dan saat dia lahir ke dunia tiba-tiba dia melihat kedua orang tuanya belum siap mental, masih memiliki mood swing, dan semasa anak tumbuh harus melihat perilaku orang tuanya yang labil atau tidak dewasa.

Terlebih jika dimarahi karena hal sepele, dibentak saat mengemukakan pendapatnya. Perilaku seorang anak adalah bagaimana didikan kedua orang tuanya.

Bagaimana Pertumbuhan Anak, Jika Orang Tuanya Belum Siap Secara Mental?

Ada beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh anak-anak apabila memiliki orang tua yang belum siap secara mental, yaitu:

  • Anak terbebani tanggung jawab yang sebetulnya belum pantas mereka pikul, entah itu dalam merawat diri mereka sendiri atau dalam mengelola kondisi rumah tangga. Akibatnya anak-anak dapat kehilangan waktunya untuk bermain, mengembangkan kemampuan sosial atau membangun persahabatan bahkan gangguan belajar.
  • Anak yang dibesarkan oleh orangtua yang memiliki gangguan mental kerap menyalahkan diri mereka sendiri atas kesulitan orangtua mereka sehingga mereka mudah merasakan ledakan emosi seperti mudah marah, cemas atau rasa bersalah yang berlebihan.
  • Anak-anak kerap merasa malu akibat stigma yang terkait dengan penyakit mental yang diidap oleh orangtua mereka. Bahkan mereka mungkin saja terisolasi atau terintimidasi dari teman sebaya mereka dan anggota masyarakat lainnya.
  • Standar hidup yang lebih rendah atau kesulitan keuangan jika penyakit orangtua mereka menyulitkan mereka untuk bekerja.
  • Mereka juga berisiko tinggi memiliki masalah di sekolah seperti prestasi yang buruk, rentan mengalami penyalahgunaan narkoba, dan hubungan sosial yang buruk.
  • Anak-anak dari orangtua dengan penyakit mental berisiko menghadapi berbagai masalah kesehatan mental, termasuk gangguan perubahan suasana hati, kecanduan alkohol, dan gangguan kepribadian.

Hal-hal diatas adalah penyakit mental pada orang tua yang sudah teridentifikasi, karena apabila sudah merasakan gejala penyakit mental sejak anak lahir seperti beberapa masalah kesehatan mental bisa mempengaruhi kondisi mental orang tua selama periode pranatal, dalam kehamilan dan setelah kelahiran, yang mencakup kecemasan, depresi, dan gangguan psikotik pascanatal. Kondisi ini bisa terjadi karena baby blues, masalah ekonomi, pengangguran, trauma, atau bahkan perceraian.

Namun bukan berarti memiliki orang tua yang memiliki penyakit mental, anak juga akan mengalami hal yang sama. Tumbuh kembang anak tetap akan berjalan dengan kasih sayang dan dukungan orang tua yang diberikan.

Namun, orangtua tetap membutuhkan dan menerima dukungan yang tepat dari anggota keluarga yang lain. Oleh karena itu, penting untuk lebih peduli kepada lingkungan sekitar demi mencegah hal ini.

 

 

Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/orangtua-siap-mental-dapat-membuat-anak-tumbuh-bahagia
https://www.halodoc.com/artikel/kondisi-mental-orangtua-dapat-pengaruhi-kesehatan-anak