Memperkenalkan Nilai-Nilai Pancasila Kepada Anak
Lifestyle & HealthCap Kupu – Hari lahirnya pancasila diperingati pada 1 Juni setiap tahunnya, Pancasila yang berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945.
Pancasila diciptakan bertujuan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan Negara, segala sesuatu kehidupan di Indonesia, seperti rakyat, pemerintah, dan wilayah. Oleh karena itu penting untuk mengajarkan dasar nilai-nilai pancasila kepada anak sejak dini.
Bisa dimulai dari hal yang paling sederhana agar dapat dimengerti oleh anak-anak.
Memperkenalkan Nilai-Nilai Pancasila Sejak Dini
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
Di dalam sila pertama, orang tua perlu mengajarkan keagamaan kepada anak, bukan hanya melalui teori tetapi juga dengan praktik langsung. Contohnya aadalah dengan mengajak anak beribadah bersama sejak dini agar mereka tau bagaimana kewajibannya untuk beriman kepada Tuhannya.
Jika anak sudah bisa membaca maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh orangtua adalah mengajarkan cara membaca kitab suci dan doa-doa saat beribadah dengan baik dan benar. Kemudian setelah anak beranjak remaja, tugas orang tua adalah memantau dan membimbing anak agar tidak bertindak melewati batas wajar dan tetap beriman kepada-Nya.
Sila Kedua: Kemanusian yang Adil dan Beradab
Orang tua diharapkan untuk membiasakan anak atas nilai tolong menolong, menjunjung tinggi nilai persamaan tanpa membeda-bedakan, membiasakan untuk saling menyayangi, mengutamakan tenggang rasa, dan menanamkan nilai semangat gotong royong.
Dengan menanamkan sila kedua ini, maka orang tua akan membentuk anak menjadi pribadi yang mempunyai sikap sosial yang tinggi dan anak tidak akan menjadi individu yang egois, penuh dengan toleransi dan hidup dengan selaras di tengah masyarakat.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Saat mengenalkan sila ketiga, orang tua memiliki peranan untuk menyatukan setiap perbedaan pendapat antara hubungan anak dan orang tua atau antar saudara karena ini adalah yang ditemui pertama oleh anak. Orang tua harus menempatkan kesatuan dan persatuan di atas segala kepentingan pribadinya sendiri.
Hal lainnya adalah orang tua mencontohkan nilai dan sikap toleransi antar umat demi persatuan dan kesatuan dengan cara memperhatikan dan menjaga hubungan baik dengan para tetangga walupun berbeda suku, ras, maupun agama.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
Pada sila keempat, orang tua mengajarkan untuk menjunjung tinggi sikap demokrasi. Orangtua mengajak anaknya bermusyawarah untuk mencapai mufakat dengan penuh rasa kekeluargaan.
Orang tua harus mengerti dan tidak memaksakan kehendaknya kepada anak apabila terjadi hal yang berlawanan antara orang tua dana anak. Maka orang tua harus memberikan contoh dengan cara berdiskusi atau bermusyawarah untuk memiliki kesepakatan yang tidak merugikan siapapun dan hal tersebut adalah hal yang bisa dicontohkan oleh orangtua.
Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Orang tua harus berlaku adil kepada setiap anak-anaknya dan tidak boleh membeda-bedakan anaknya. Hal ini adalah yang paling dasar untuk mencontohkan nilai keadilan pada anak.
Berikut adalah memperkenalkan nilai-nilai pancasila kepada anak sejak dini, hal-hal tersebut akan membuat anak menjadi memiliki rasa tanggung jawab sebagai individu. Penerapan pada hal-hal sehari dan sederhana bisa dilakukan oleh orang tua.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Lahirnya_Pancasila
There are no reviews yet.