Cap Kupu – Clackers ball yang juga dikenal sebagai latto-latto di Indonesia belakangan ini popularitas naik kembali. Game ini cukup populer tidak hanya di kalangan anak-anak, tetapi juga di kalangan orang dewasa. Apa sebenarnya permainan latto-latto itu?

Benefit dari permainan latto-latto

Anda harus fokus dan memperhatikan saat bermain latto-latto agar kedua bola berbenturan dengan seimbang. Salah satu keuntungan dari permainan ini adalah meningkatkan fokus dan konsentrasi.

Semakin Anda harus fokus dan berkonsentrasi, semakin lama Anda ingin agar bola terus terbentur secara lancar. Mainan ini juga dapat membantu mengembangkan kemampuan motorik dan koordinasi anak. Memang benar bahwa kedua faktor tersebut sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Bahayanya bermain latto-latto

Namun, ternyata latto juga bisa berbahaya meski memiliki kelebihan. Selain itu, ketika anak-anak memainkannya tanpa pengawasan orang tua. Permainan ini terkadang dimainkan terlalu dekat dengan wajah anak-anak. Oleh karena itu, saat bola meledak, pecahan material dapat masuk dan mengenai mata, sehingga meningkatkan risiko kebutaan.

Dari tahun 1960 hingga 1970, mainan ini awalnya terbuat dari kaca. Mainan ini akhirnya terbuat dari plastik setelah menyebabkan empat anak di AS mengalami cedera mata. Namun, karena plastik berpotensi pecah, masalah ini tidak diperbaiki. Namun, dibandingkan dengan yang terbuat dari kaca, risiko yang ditawarkan oleh latto berbahan dasar plastik tidak begitu besar.

Dilarang di beberapa negara

Menyusul cedera yang disebabkan oleh permainan ini pada empat anak AS, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) akhirnya melarang permainan tersebut pada tahun 1966. Banyak komunitas dan organisasi yang bekerja untuk mencegah kebutaan terkait lattos (seperti Masyarakat untuk Pencegahan Kebutaan) mendukung keputusan FDA.

Di Mesir, permainan ini juga dilarang namun bukan karena alasan kesehatan. Dikutip dari Groovy History, pemerintah Mesir melarang permainan ini pada 2017 karena dianggap melecehkan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi. Saat itu, latto-latto disebut dengan “Sisi’s balls” yang merujuk pada bagian intim sang presiden. Maka dari itu, permainan ini dianggap melecehkan pemerintah.

Sumber:

https://www.halodoc.com/artikel/kenali-manfaat-dan-risiko-dari-permainan-latto-latto

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6485380/dijajal-jokowi-rk-ini-manfaat-vs-risiko-kesehatan-mainan-viral-latto-latto/2