Bedanya Tumor Payudara Dengan Kanker Payudara?

Cap Kupu – Akhir akhir ini masyarakat dihebohkan dengan selebriti bernama Marshanda yang mengidap tumor payudara. Kabar ini disampaikan lewat kanal YouTube pribadinya, MARSHED, pada Senin (30/5). Ia pun meyakinkan bahwa dirinya tetap berusaha untuk melakukan perawatan dan berjuang untuk bisa sembuh. Dengan kasus yang diidap oleh Marshanda pasti kalian penasaran, apa sih perbedaan tumor payudara dengan kanker payudara? Mari simak penjelasannya ya!

Tumor payudara yang diidap oleh Marshanda 

Tumor merupakan istilah umum di bidang medis untuk menandai adanya satu benjolan. Di samping itu, benjolan yang disebut sebagai tumor juga bisa dibahasakan sebagai massa atau lump. Tumor payudara yang bersifat jinak dapat berupa benjolan yang kistik atau lembek dan mengandung cairan, tetapi juga bisa bersifat solid atau padat. 

Sementara itu, benjolan kanker payudara umumnya keras. Namun, benjolan kistik dengan campuran komponen yang padat juga dapat bersifat ganas. 

Apakah tumor jinak di payudara berpotensi menjadi ganas?

Dikutip dari Mayo Clinic, Ductal Carcinoma In Situ (DCIS) merupakan sel-sel abnormal yang muncul di saluran susu pada payudara. DCIS diketahui berisiko rendah untuk berubah menjadi ganas (invasif), tetapi terkadang, DCIS memiliki potensi berubah menjadi invasif.

Namun, tumor atau benjolan jinak yang terdeteksi di payudara tidak selalu berpotensi menjadi ganas. Ada benjolan-benjolan yang sifatnya jinak ini mengarah ke infeksi, sehingga pengobatannya pun dengan pemberian obat-obatan seperti antibiotik atau anti nyeri. Oleh karena itu, benjolan yang sifatnya jinak seperti ini tidak memerlukan tindakan operatif (operasi).

Mengenal lebih jauh kanker payudara

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tumor payudara yang bersifat ganas (maligna) disebut sebagai kanker. Secara umum, Hayatun menjelaskan bahwa kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.

Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia. Pada data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus. 

Kapankah harus ke dokter?

Disarankan kepada para perempuan untuk langsung memeriksakan diri ke dokter begitu merasakan adanya benjolan atau tumor di payudara. Sebab, tumor tersebut harus segera diketahui sifatnya jinak atau ganas.

Semakin cepat dilakukan deteksi oleh dokter, semakin baik juga penanganannya. Jika ternyata tumor tersebut dicurigai bersifat ganas, dokter akan melakukan tindakan seperti core biopsy. Setelah itu, dokter akan menentukan terapi selanjutnya.

Karena deteksi awal merupakan kunci untuk kesuksesan perawatan tumor dan/atau kanker payudara, maka lakukanlah deteksi mandiri sedini mungkin, Ladies. Ini bisa dilakukan dengan memeriksa payudara sendiri, atau SADARI.

Sumber: https://kumparan.com/kumparanwoman/marshanda-mengidap-tumor-payudara-apa-bedanya-dengan-kanker-payudara-1yCMmjEiNdA/full