Gejala Mirip COVID-19, Wabah Pneumonia Misterius Ternyata Legionnaire

Cap KupuAdanya kemunculan wabah ‘pneumonia misterius’ di Argentina yang dikaitkan dengan penyakit Legionnaire dilaporkan pada Sabtu (3/9/2022). Pejabat kesehatan di Argentina mengungkapkan wabah pneumonia misterius kini menewaskan 4 orang. Diketahui penyakit ini kemungkinan disebabkan oleh penyakit Legionnaire.

Dikutip dari BBC, penyakit ini juga menyebabkan 7 kasus lainnya yang kini dirawat di sebuah klinik di provinsi utara Tucuman, tempat dimana kasus kematian terjadi.

Penyakit paru-paru ini relatif jarang terjadi. Umumnya kondisi ini berkaitan dengan air yang terkontaminasi atau sistem pendingin udara yang tidak bersih.

Apa Itu Penyakit Legionnaire?

Penyakit Legionnaire adalah jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri legionella. Bakteri ini menyebabkan penyakit yang umumnya ditemukan di sumber air, seperti sungai dan danau yang terkadang masuk ke sistem air buatan.

Diperkirakan 10% orang yang tertular penyakit itu meninggal akibat komplikasi yang muncul akibat infeksi penyakit tersebut. Sebagai penanganan dini, Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzutti akan memastikan klinik tempat ditemukannya kasus pneumonia itu masih aman untuk semua orang.

Beberapa gejala yang muncul:

Penyakit ini biasanya berkembang dua sampai 10 hari hari setelah terpapar bakteri legionella. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa:

  1. Sakit kepala
  2. Nyeri otot
  3. Demam 40 C atau lebih tinggi

Kemudian pada hari kedua atau ketiga, gejala lainnya dapat muncul, seperti:

  1. Batuk, yang mungkin mengeluarkan lendir dan terkadang darah
  2. Sesak nafas
  3. Sakit dada
  4. Gejala gastrointestinal, seperti mual, muntah, dan diare
  5. Kebingungan atau perubahan mental lainnya

Pengobatan Penyakit Legionnaire:

Mengingat penyakit ini terjadi karena adanya infeksi bakteri, maka pemberian obat antibiotik biasanya dari golongan antibiotik makrolid, tetracyclines, fluoroquinolone menjadi yang metode pengobatan yang paling utama. Obat bisa dalam bentuk tablet minum atau cairan suntik. Penggunaan obat umumnya selama 10-14 hari. 

Perlu diperhatikan, mengonsumsi obat antibiotik untuk menyembuhkan penyakit Legionnaire bisa menimbulkan efek samping berupa: 

  1. Mual 
  2. Kepala pusing
  3. Sakit kepala 
  4. Hilang nafsu makan 
  5. Nyeri dada 

Sementara apabila infeksi yang terjadi sudah terlalu parah sehingga pasien mengalami kesulitan bernapas, prosedur rawat inap mungkin diperlukan.

Pencegahan Penyakit Legionnaire: 

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan panduan perihal cara mencegah atau setidaknya meminimalisir risiko munculnya wabah penyakit Legionnaire. Menurut CDC, kunci untuk mencegah penyakit ini adalah memastikan bahwa sistem pengelolaan air pada bangunan berjalan dengan baik, termasuk untuk urusan perawatannya yang harus memiliki standar tinggi. 

Termasuk beberapa yang perlu di perhatikan berikut ini: 

  • Bak air panas
  • Tangki air panas dan pemanas 
  • Sistem perpipaan besar 
  • Menara pendingin (struktur yang berisi air dan kipas sebagai bagian dari sistem pendingin udara terpusat untuk proses bangunan atau industri) 
  • Air mancur dekoratif 

Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwasanya bakteri Legionella sangat ‘senang’ berada di dalam air yang bersuhu hangat, seperti suhu air pada bak air panas. Oleh sebab itu, sebaiknya rutin untuk memeriksa dan membersihkan bak mandi bila perlu semprotkan cairan disinfektan secara berkala guna mencegah bakteri tumbuh dan berkembang.

 

Sumber:

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6272765/wabah-pneumonia-misterius-ternyata-legionnaire-gejala-mirip-covid-19

https://doktersehat.com/informasi/apa-itu-penyakit-legionnaire/