Kenapa Vaksin COVID-19 Itu Penting?

Cap Kupu – Vaksin dibuat sebagai cara agar terbaik untuk mencegah penularan penyakit yang belum ada obatnya, seperti yang sedang terjadi sekarang yaitu COVID-19 yang memiliki angka penularan tertinggi. Vaksin bertujuan untuk menekan angka penularan virus yang kian meningkat, itu kenapa vaksin adalh salah satu jalan keluarnya.

Sayangnya masih banyak orang yang skeptis dengan vaksin COVID-19 ini karena kurangnya edukasi kepada masyarakat. Belum lagi efek samping yang akan dirasakan juga oleh orang yang sudah di vaksin yang masih perlu diteliti.

Tetapi cara tercepat sekarang untuk mencegah penularan virus adalah dengan melakukan vaksin, inilah salah satu alasan kenapa vaksin itu penting.

Kenapa Vaksin Itu Penting?

Melalui vaksin, tubuh akan terlindungi dengan cara membentuk respons antibodi tanpa harus sakit terlebih dahulu. Artinya, vaksin COVID-19 mampu melindungi tubuh seseorang dari infeksi virus corona. Tidak hanya itu, jika kamu terinfeksi virus penyebab COVID-19, vaksin bisa membantu mencegah tubuhmu dari sakit parah atau potensi munculnya komplikasi serius.

Melalui vaksinasi, kamu tak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu melindungi orang lain dari paparan virus corona. Terlebih kelompok orang yang berisiko tinggi terkena masalah medis yang parah sebagai dampak dari COVID-19.

Fakta Tentang Vaksin COVID-19

1. Vaksin COVID-19 Tidak Mengakibatkan Seseorang Terserang Penyakit Tersebut

Photo by freestocks on Unsplash

Jenis vaksin COVID-19 yang beredar sangat beragam. Vaksin COVID-19 yang diberikan saat ini tidak mengandung virus hidup yang mengakibatkan penyakit COVID-19. Ini artinya, mendapatkan vaksin COVID-19 tidak akan membuat kamu sakit terinfeksi penyakit tersebut.

Masing-masing negara memiliki vaksin corona pilihan, termasuk Indonesia. Namun, semua vaksin yang digunakan memiliki kandungan zat yang dapat meningkatkan imunitas yang membantu tubuh mengenali dan melawan virus yang mengakibatkan virus corona. Meski begitu, wajar jika proses tersebut menimbulkan gejala seperti demam ringan.

2. Setelah Divaksin, Apakah Seseorang Menjadi Positif COVID-19 pada Pemeriksaan Virus?

Tidak. Semua vaksin yang digunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia tidak akan membuat kamu terindikasi positif saat melakukan pemeriksaan virus ketika melihat apakah seseorang tersebut sedang terinfeksi.

Apabila tubuh berhasil membuat respon imun yang memang spesifik terhadap virus corona, memang ada kemungkinan kamu akan mendapatkan hasil positif saat menjalani tes antibodi. Pasalnya, pemeriksaan antibodi menunjukkan apakah kamu pernah mengalami infeksi sebelumnya dan tubuh akan memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap virus.

3. Orang yang Sudah Terinfeksi dan Sembuh dari COVID-19 Tetap Perlu Divaksin

Ini disebabkan karena risiko kesehatan yang terkait dengan penyakit COVID-19 dan kemungkinan terjadinya infeksi ulang. Jadi, vaksin tetap wajib diberikan pada seseorang, meski pernah terinfeksi sebelumnya. Pun, kekebalan tubuh yang dimiliki seseorang dari infeksi atau kekebalan yang bersifat alami terbilang berbeda pada masing-masing individu.

Beberapa peneliti mengatakan bahwa kekebalan alami bisa jadi tidak akan memiliki ketahanan yang panjang. Meski begitu, hal tersebut masih terus dalam tahap pengujian, dan sementara prioritas vaksin diberikan pada kelompok orang yang belum tertular.

4. Vaksin Memberikan Perlindungan pada Tubuh dari Infeksi COVID-19

Vaksinasi COVID-19 bekerja dengan menciptakan sistem imunitas tentang bagaimana mengenali dan melawan virus yang menyebabkan COVID-19, dan memberikan perlindungan pada tubuh dari infeksi COVID-19.

5. Vaksin COVID-19 Tidak Mengubah DNA

Vaksin COVID-19 tidak akan mengubah atau menyebabkan interaksi dengan DNA. Vaksin RNA Messenger atau dikenal pula dengan vaksin mRNA merupakan vaksin COVID-19 pertama yang diizinkan penggunaannya di Amerika Serikat. Vaksin ini mengandung sebagian protein dalam virus yang memicu munculnya respon imun dalam tubuh. Perlu diketahui, mRNA dari vaksin COVID-19 tidak pernah masuk ke dalam inti sel yang berperan sebagai tempat DNA disimpan. Artinya, mRNA tidak akan bisa mempengaruhi atau berinteraksi dengan DNA.

Nantinya, tubuh akan belajar bagaimana cara untuk melindungi diri dari infeksi di masa mendatang. Respon inilah yang memiliki tugas utama untuk melindungi tubuh dari terjadinya infeksi jika virus yang sebenarnya memasuki tubuh.

6. Apakah Setelah Vaksin Masih Harus Menjalankan Protokol Kesehatan?

Meski sudah divaksin, kamu tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya, kekebalan yang didapat dari vaksin baru optimal setidaknya satu bulan setelah kamu mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua. Jadi, kamu tetap perlu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

 

 

Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/vaksin-covid-19-mengapa-penting