Ketahui 4 Mitos yang Sering Kita Dengar Seputar Telur

Cap Kupu – Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang mengandung banyak dan beragam zat gizi seperti protein, vitamin, mineral, sampai dengan omega 3. Jadi tidak heran kenapa telur disebut sebagai sumber makanan yang kaya akan nutrisi dan paling mudah dijangkau oleh masyarakat. Tetapi masih banyak orang yang termakan mitos seputar telur yang turun temurun yang sebenarnya kurang tepat.

Mitos Seputar Telur

Photo by freestocks on Unsplash

Mengkonsumsi telur menyebabkan kenaikan kolesterol

Jika kamu takut karena mengkonsumsi telur kadar kolesterol kamu naik tidak sepenuhnya salah. Karena telur memang makanan tinggi kolesterol apalagi pada bagian kuning telur yang mengandung sampai dengan 186 mg kolesterol. Sementara batas kolesterol yang dianjurkan setiap harinya adalah 300 mg/hari.

Tetapi jika karena hal ini kamu tidak mengkonsumsi telur sama sekali, itu sepenuhnya salah. Karena hal yang bisa meningkatan kadar kolesterol dalam tubuh lebih tinggi saat kamu mengkonsumsi lemak jenuh dibandingkan dengan mengkonsumsi telur.

Lemak jenuh biasa terdapat dalam daging, mentega, dan susu beserta olahannya. Kadar lemak jenuh dalam telur hanya sebesar 1,6 gram, relatif kecil jika dibandingkan dengan kadar lemak jenuh dalam daging sapi.

Peningkatan kadar kolesterol dalam darah setelah konsumsi makanan yang mengandung kolesterol lebih dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi jika tiba-tiba kadar kolesterol kamu meningkat, jangan terburu-buru dan langsung menyalahkan telur yaa.

Mengkonsumsi telur meningkatkan risiko penyakit jantung

Hal ini masih berhubungan dengan kolesterol, karena saat kolesterol kamu meningkat atau tinggi itu menjadi faktor utama penyakit jantung.

Tetapi menurut penelitian telur bukanlah salah satu faktor dari resiko penyakit jantung karena masih ada hal lainnya. Contohnya adalah di Jepang, sudah dilakukan penelitian bahwa rata-rata bisa mengonsumsi 328 butir telur per tahunnya yang mana angka tersebut lebih tinggi dibanding negara-negara lainnya. Tetapi mereka justru memiliki rata-rata kadar kolesterol dan kejadian penyakit jantung yang lebih rendah jika dibandingkan dengan negara maju lainnya, kenapa?

Setelah diteliti lebih lanjut, ini karena pola diet orang Jepang secara keseluruhan cenderung rendah lemak jenuh, karena mengkonsumsi makanan dengan lemak jenuh lebih berpengaruh terhadap kenaikan kolesterol jahat jika dibandingkan dengan konsumsi kolesterol yang terdapat pada telur.

Jika ingin mengkonsumsi telur, lebih baik putihnya saja

Sebaiknya batasi untuk melakukan hal ini, karena banyak vitamin dan mineral yang terkandung pada kuning telur seperti vitamin D, vitamin A, vitamin E, kolin, lutein, dan zeaxanthin yang berfungsi menjaga kesehatan dan memaksimalkan fungsi tubuh.

Sedangkan pada putih telur lebih banyak kandungan proteinnya, kandungan protein pada telur yaitu 60% pada putih telur dan 40% pada kuning telur. Jika kamu membuang bagian kuning telur makan seluruh manfaat dari vitamin dan mineralnya ikut terbuang.

Telur berisiko menyebabkan keracunan makanan

Hal ini tergantung dari bagaimana kamu mengolah telur tersebut, untuk menghindari keracunan makanan karena telur, memasak telur hingga matang merupakan pencegahan yang paling baik. Menyimpan telur dengan benar serta menghindari kontaminasi silang juga dapat mencegah telur terkontaminasi bakteri berbahaya.

Banyak orang menghindari telur karena takut timbul gejala alergi atau bahkan keracunan makanan. Telur memang salah satu bahan makanan yang berpotensi ‘terkontaminasi’ terutama jika pengolahannya tidak benar.

Telur dapat mengandung bakteri salmonella dan dapat menyebabkan penyakit terutama bagi kelompok berisiko seperti bayi dan anak-anak, orang tua, serta wanita hamil.

Jika kamu tidak berada pada kelompok yang berisiko, biasanya konsumsi telur setengah matang tidak akan berbahaya bagi kamu. Tetapi jika kamu khawatir dengan risikonya, kamu dapat mengonsumsi telur yang matang.

Kapan Sebaiknya Kamu Membatasi Mengkonsumsi Telur?

Meskipun telur termasuk salah satu jenis makanan sehat yang padat nutrisi, tetapi sama seperti jenis makanan lainnya, tentu ada kelompok orang tertentu yang sebaiknya membatasi konsumsi telur. Mereka yang memiliki kesulitan untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah atau memiliki riwayat kolesterol disarankan untuk membatasi asupan kolesterolnya, termasuk membatasi konsumsi kuning telur.

Selain itu, mereka yang menderita diabetes juga disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol seperti telur.

Sumber: https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/mitos-yang-salah-tentang-makan-telur/