Lepas Masker di Tengah Ancaman Hepatitis Akut?

 

Cap Kupu – Peraturan menggunakan masker kini mulai melonggar. Dengan adanya pemberitahuan presiden Joko Widodo di media sosialnya yang dipegang oleh tim Komunikasi digital presiden. Di dalam postingan tersebut beliau menjelaskan bahwasanya

 “Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker bagi masyarakat yang beraktivitas diluar ruangan atau area terbuka. Kebijakan tersebut diambil dengan memperhatikan kondisi penanganan pandemi covid-19 di Indonesia yang saat ini makin terkendali.” 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengatakan, melalui pelonggaran aturan lepas masker di luar ruangan, pemerintah akan melihat situasi pada masa transisi selama enam bulan ke depan. Ada sejumlah tahapan yang harus dilewati dan pemerintah tidak akan tergesa-gesa dalam memutuskan kebijakan.

Walaupun begitu apakah aman melepas masker di tengah ancaman hepatitis akut yang semakin merebak ? 

Hingga saat ini penyebab hepatitis akut belum diketahui secara pasti. Namun penyakit ini banyak menyerang kepada anak anak. Kemudian penyakit bisa menular melalui udara, oleh karena itu banyak para ahli menyarankan untuk menyikapi lebih baik terhadap pelonggaran masker yang sudah diberitahukan oleh presiden. 

Juru Bicara Kemenkes Mochammad Syahril mengatakan, hepatitis akut yang belakangan menyita perhatian jelas perlu diwaspadai. Dengan demikian, pilihan untuk melepas masker pun harus melihat situasi.

“Walau kemarin sudah diumumkan oleh presiden dengan pelonggaran itu, maka tetap akan ada kewajiban-kewajiban yang harus kita pahami dan kita waspadai apalagi dengan adanya hepatitis ini yang semuanya masih belum diketahui penyebabnya,” kata beliau dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/5).

Pelonggaran ini tetap harus memperhatikan keadaan yang ada disekitar, waspada akan penularan penyakit. Misalkan jika kalian menghampiri kerumunan, sebaiknya kalian menggunakan masker untuk meminimalisir penyebaran penyakit kembali. 

Sejauh ini, Kemenkes melaporkan sebanyak 14 kasus yang diduga terkait dengan hepatitis akut per Rabu (17/2). Dari total kasus, sebanyak 13 kasus dinyatakan pending dan satu kasus dinyatakan probable.

Belum ada kasus yang terkonfirmasi positif hepatitis akut misterius. Indonesia dan sejumlah negara di dunia masih menunggu keputusan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Belum ada patogen yang spesifik. Dan di luar negeri pun belum menyebutkan patogen apa yang menjadi penyebab,” imbuhnya.

Sebelumnya, tercatat ada sebanyak 18 kasus dugaan hepatitis akut. Sebanyak tiga pasien dirawat di RSCM dan meninggal dengan status dua probable dan satu dikeluarkan dari daftar karena terkonfirmasi DBD.

Walaupun adanya pemberitahuan yang dikeluarkan oleh presiden, terkait pelonggaran kebijakan penggunaan masker sebaiknya lebih bersikap bijak. Karena ternyata masih ada ancaman penyakit selain covid-19 ini. Oleh karena itu lebih bijak dalam penggunaan masker, baik diluar ruangan maupun di dalam ruangan. 

Sumber :