Sudah Vaksin Tapi Kok Tetap Bisa Terpapar Covid?

Cap Kupu – Sudah banyak terjadi seseorang yang sudah divaksin tapi tetap bisa terpapar Covid-19 usai di vaksinasi, hal ini menjadi pertanyaan bagi semua kalangan apakah vaksin efektif untuk menangkal virus Covid-19 apalagi banyak juga dari beberapa kalangan yang tidak bersedia untuk divaksin karena berbagai alasan.

Dikutip dari CNN, berikut alasan kenapa seseorang bisa tetap dinyatakan positif Covid-19 meski sudah divaksin.

Alasan Kenapa Tetap Bisa Terpapar Covid-19 Walaupun Sudah Divaksin

Antibodi tang langsung terbentuk

Photo by freestocks on Unsplash

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), setelah vaksin yang masuk kedalam tubuh perlu beberapa hari hingga berminggu-minggu untuk antibodi dapat terbentuk dengan sempurna, maka mungkin saja dapat terpapar Covid-19 sebelum antibodi itu terbentuk.

“Butuh beberapa saat untuk tubuh mengembangkan respons kekebalan,” kata Dr Robert Salata, direktur University Hospitals Roe Green Center for Travel Medicine & Global Health di Cleveland.

Vaksin Covid-19 tidak 100% efektif

.Vaksin tidak sepenuhnya 100% efektif untuk menangkal Covid-19, jika seseorang tersebut baru mendapatkan dosis pertama maka ada kemungkinan untuk terkena Covid-19 masih ada.

Tetapi juga akan efektif jika sudah mendapat seluruh vaksin, misalnya vaksin Corona buatan Pfizer dan Moderna yang disebut memiliki tingkat efektivitas di atas 90 persen, namun tetap tidak dapat memberikan perlindungan sepenuhnya.

Pada hasil uji klinis fase 3, vaksin Pfizer efektif mencegah Covid-19 setelah orang tersebut mendapatkan dua dosis vaksin.

Sementara itu, vaksin Moderna 94 persen efektif mencegah penyakit setelah orang-orang yang disuntik vaksin mendapatkan dosis kedua.

Vaksin mencegah keparahan sakit, tapi belum pasti bisa mencegah infeksi

Vaksin dapat mencegah keparahan penyakit Covid-19, namun masih belum jelas apakah vaksin juga bisa mencegah infeksi.

“Informasi yang kurang jelas adalah apakah vaksin dapat mencegah infeksi virus atau (tetap bisa terinfeksi) namun tanpa gejala,” kata Dr William Schaffner, spesialis penyakit menular dan profesor pencegahan medis di Department of Health Policy, Vanderbilt University.

Senada dengan Schaffner, Namandje Bumpus, direktur departemen farmakologi dan ilmu molekuler di John Hopkins University juga mengatakan hal yang sama.

“Sejauh yang kami lihat, vaksin ini benar-benar bisa mencegah penyakit dan bahkan keparahan penyakit,” ucap Bumpus.

“Namun, angka kemanjuran tidak menggambarkan keseluruhan efektivitasnya, karena Anda masih bisa terkena Covid-19. Namun, dengan semua indikasi yang muncul, kasus-kasusnya tidak begitu parah dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi dan itu sangat penting,” lanjutnya.

Oleh karena itu, orang yang sudah divaksin tetap perlu memakai masker. Pasalnya, mereka tetap bisa terkena Covid-19, namun mungkin tak bergejala dan bisa menularkan virus.

Terinfeksi Covid-19 sebelum divaksin

Orang tetap bisa terkena Covid-19 meski sudah divaksin, hal ini terjadi apabila sempat terinfeksi virus beberapa hari sebelum disuntik vaksin. Hal ini yang terjadi pada beberapa tenaga kesehatan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh CDC.

Studi ini menemukan bahwa 22 dari 4.081 tenaga kesehatan yang disuntik vaksin Corona dinyatakan positif Covid-19 setelah mendapatkan dosis pertama.

Mutasi virus Corona

Adanya kekhawatiran akan mutasi virus Covid-19 yang bisa mempengaruhi efektivitas vaksin. Mutasi ini dinamakan E484K, yang disebut membuat virus dapat lolos dari perlindungan antibodi. Dilaporkan, mutasi tersebut sama seperti yang ditemukan pada varian asal Afrika Selatan dan Brasil.

Hal ini dikhawatirkan mutasi virus Corona tersebut dapat mempengaruhi kekebalan dari vaksin, atau lebih mungkin menyebabkan infeksi ulang di antara orang yang sebelumnya terinfeksi.

Sumber: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5361040/ini-5-alasan-orang-bisa-tetap-kena-covid-19-meski-sudah-divaksinasi/2