Kelainan Pada Tulang yang Perlu Diwaspadai dan Pencegahannya

Cap Kupu – Memiliki kelainan pada tulang mungkin akan menghambat aktivitas sampai dengan kesehatan tubuh. Karena fungsi tulang sangat penting di dalam tubuh dan memiliki banyak fungsi yaitu menopang bentuk tubuh dan postur tubuh, melindungi organ di dalam tubuh, sebagai penunjang penggerak tubuh, menghasilkan sel darah dan menyimpan mineral.

Karena banyak memiliki fungsi penting untuk kehidupan, maka untuk menjaga kesehatan tulang harus dilakukan. Tetapi ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kelainan pada tulang yaitu kekurangan nutrisi khususnya kalsium dan vitamin D, gaya hidup yang tidak sehat, cedera atau patah tulang sampai dengan kelainan genetik.

Kelainan Tulang yang Perlu Diwaspadai

Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi di mana jaringan tulang baru tidak dapat mengimbangi penghancuran jaringan tulang lama yang telah rusak. Kondisi ini membuat tulang menjadi rapuh dan mengalami kerusakan. Osteoporosis biasanya menyerang tulang belakang, pergelangan tangan, dan pinggul

Osteoporosis biasanya lebih sering terjadi kepada lansia dan wanita, penyakit ini disebabkan karena kekurangan kalsium, penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang, atau gangguan hormon.

Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, seiring makin besarnya kerusakan tulang yang terjadi, penderita osteoporosis dapat mengalami gejala berupa nyeri tulang atau punggung, perubahan postur tubuh, tulang mudah patah, hingga berkurangnya tinggi badan.

Rakitis dan osteomalacia

Rakitis dikenal dengan istilah osteomalacia atau tulang lunak, biasanya mempengaruhi pertumbuhan tulang pada anak-anak. Rakitis dan osteomalasia dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan lemah, sehingga membuat penderitanya berisiko tinggi mengalami kelainan bentuk tulang dan patah tulang.

Penyebab utama rakitis dan osteomalasia adalah kurangnya vitamin D yang berperan penting dalam proses penyerapan kalsium. Rakitis juga bisa terjadi karena faktor keturunan. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa pegal-pegal, nyeri otot, kesemutan, dan nyeri pada tulang, terutama setelah melakukan banyak aktivitas fisik.

Osteomielitis

Osteomielitis adalah peradangan pada tulang yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kelainan tulang ini sering terjadi pada orang yang mengalami cedera atau patah tulang terbuka, memiliki daya tahan tubuh yang lemah, atau menggunakan alat bantu prostetik pada tulang atau sendi.

Gejala yang dapat timbul akibat infeksi tulang adalah berupa nyeri dan pembengkakan pada tulang, bagian di sekitar tulang yang meradang terasa hangat saat disentuh, demam, serta tubuh terasa lemas.

Jika tidak diatasi dan ditangani dengan baik dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi berat dan kematian pada jaringan tulang. Pada anak-anak, osteomielitis yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang dan mengakibatkan tubuh anak menjadi pendek.

Tumor tulang

Tumor adalah suatu gumpalan jaringan yang terbentuk karena sel-sel pada tulang tidak terkendali, tumor pada tulang bisa bersifat jinak, tetapi dapat berdampak dan membuat jaringan tulang sehat disekitarnya menjadi rusak dan ikut melemah yang kemudian hari akan membuat tulang menjadi rapuh dan patah.

Ada juga beberapa jenis tumor tulang yang bersifat ganas (kanker), tumor ganas bisa menyebar dan menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh lainnya. Jika tidak ditangani dengan cepat maka tumor ganas akan menimbulkan gangguan yang serius bahkan sampai dengan kematian.

Penyakit Paget

Penyakit Paget adalah salah satu kelainan kronis yang menyebabkan tulang tumbuh lebih cepat namun rapuh. Akibatnya, tulang mudah mengalami kerusakan dan perubahan bentuk. Penyebab penyakit ini belum diketahui, tetapi banyak ahli yang menduga bahwa faktor lingkungan dan genetik merupakan penyebab tulang tumbuh terlalu cepat dan lemah.

Penyakit Paget biasanya tidak menimbulkan gejala. Apabila timbul gejala, keluhan yang biasanya dialami penderita penyakit Paget adalah nyeri pada tulang atau sendi, pembesaran tulang, sakit kepala, gangguan pendengaran, serta kesulitan melakukan aktivitas tertentu, seperti berjalan atau duduk.

Osteogenesis imperfecta

Osteogenesis imperfecta (OI) adalah kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua, di mana formasi tulang tidak sempurna sehingga mudah patah. Selain patah tulang, OI juga dapat menyebabkan otot lemah, gigi rapuh, tulang belakang melengkung, dan hilangnya pendengaran.

Cara Mencegah Kelainan pada Tulang

Kelainan pada tulang bisa terjadi karena faktor genetik, tetapi kelainan pada tulang dengan penyebab lainnya bisa dicegah dengan beberapa cara, yaitu:

Menambah asupan kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D adalah nutrisi yang berperan penting dalam memelihara kesehatan dan kekuatan tulang. Jenis makanan yang banyak mengandung kedua nutrisi tersebut antara lain susu dan produk olahannya, kacang-kacangan, sayuran, daging, ikan, dan telur.

Selain dari makanan, kedua nutrisi di atas juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi suplemen. Sedangkan vitamin D dapat diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan paparan sinar matahari.

Rutin berolahraga

Beberapa jenis olahraga, seperti berjalan kaki, jogging, menari, basket, panjat tebing, yoga, dan latihan beban, dapat membantu membangun tulang yang kuat dan mencegah tulang menjadi keropos. Tetapi jika kamu memiliki kelainan tulang sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Menjaga berat badan ideal

Memiliki berat badan yang terlalu kurus atau gemuk (obesitas) dapat meningkatkan risiko Anda terkena osteoporosis.

Menjalani pemeriksaan kepadatan tulang

Pemeriksaan yang dilakukan dengan foto Rontgen khusus ini bertujuan untuk menilai kepadatan dan kekuatan tulang. Dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan ini pada lansia atau wanita yang telah menopause dan orang yang rutin mengkonsumsi obat kortikosteroid.

Selain melakukan beberapa hal di atas, penting juga untuk menghindari konsumsi minuman beralkohol dan berhenti merokok guna mencegah terjadinya kelainan tulang dan lakukan pemeriksaan pada dokter.

 

Sumber: https://www.halodoc.com/kesehatan/batuk