Cara Kerja Sistem Pernapasan Manusia dan Gangguannya

Cap Kupu – Setelah mengetahui sistem organ pernapasan pada manusia yang dibagi menjadi 2 yaitu sistem organ pernapasan atas dan bawah. Kemudian bagaimana cara kerja sistem pernapasan manusia dan gangguan-gangguan pada sistem pernapasan.

Cara Kerja Sistem Respirasi Manusia

Cara kerja sistem pernapasan pada manusia disebut sistem respirasi. Proses respirasi dimulai ketika kamu melakukan inhalasi yaitu menghirup oksigen melalui hidung atau mulut, proses ini ditandai dengan meregangnya otot diafragma saat bernapas sehingga memberikan ruang seluas-luasnya untuk masuknya oksigen.

Dari hidung atau mulut, oksigen masuk ke dalam tubuh melalui bagian belakang tenggorokan, melewati laring, kemudian berpisah jalan di dua tabung bronkus yang mengarah pada paru-paru kanan dan kiri. Untuk memastikan pernapasan berlangsung lancar, tabung bronkus ini tidak boleh terganggu oleh lendir maupun peradangan.

Baca Juga: Mengenal Sistem Organ Pernapasan pada Manusia

Setelah itu, gas akan kembali terbagi ke dalam saluran yang lebih kecil bernama bronkiolus dan kantung udara bernama alveoli. Rata-rata manusia memiliki 600 juta alveoli di dalam tubuhnya yang dikelilingi oleh pembuluh darah yang dinamakan kapiler. Di sinilah terjadi proses perpindahan oksigen dari paru-paru ke tubuh yang disebut respirasi eksternal.

Kemudian akan muncul karbondioksida yang merupakan udara yang tersisa setelah sistem respirasi. Gas inilah yang akan dikeluarkan oleh tubuh melalui proses pembuangan napas (ekshalasi) yang ditandai dengan kembali mengecilnya otot diafragma sehingga membantu paru-paru untuk mengeluarkan karbondioksida lewat hidung atau mulut.

Penyakit yang Menyerang Sistem Respirasi

Organ-organ yang terdapat dalam sistem pernapasan berperan penting dalam menangkap dan mengalirkan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, fungsi sistem respirasi pun dapat terganggu akibat udara yang dihirup, apalagi jika udara tersebut mengandung kuman penyakit.

Ancaman penyakit yang menyerang sistem respirasi bukan hanya berasal dari virus, kuman, dan bakteri dari luar yang kemudian dihirup oleh tubuh. Tetapi, penyakit tersebut juga bisa berasal dari sistem pernapasan itu sendiri.

Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa menyerang sistem respirasi pada manusia:

Pilek

Pilek atau Selesma adalah virus yang umumnya menyerang hidung dan tenggorokan. Berbeda dengan flu, pilek dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan akan sembuh dalam waktu 2 minggu.

Penularan pilek sangat cepat karena bisa melalui udara dan sentuhan seperti saat menjabat tangan, hindari berbagi makanan dan minuman dengan peralatan makan yang sama untuk meminimalisir penularan flu.

Influenza atau flu

Influenza atau flu adalah infeksi yang paling sering terjadi dan kadang juga beresiko tinggi untuk kesehatan. Flu akan menyerang paru-paru, hidung, dan tenggorokan. Pada anak kecil, lansia ibu hamil, dan orang-orang yang memiliki penyakit kronis adalah kelompok orang-orang yang beresiko tinggi terkena flu.Flu akan datang bersamaan dengan suhu tubuh yang naik, merasa kedinginan, nyeri otot, merasa tubuh sangat lelah, batuk, hidung yang mengeluarkan lendir, dan sakit kepala.

Sama halnya dengan pilek, penularan flu juga sangat cepat karena bisa melalui udara dan sentuhan seperti saat menjabat tangan, hindari berbagi makanan dan minuman dengan peralatan makan yang sama untuk meminimalisir penularan flu.

Asma

Asma adalah kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak, dan menghasilkan lendir berlebih sehingga mengakibatkan sulit untuk bernapas. Asma bisa ringan bisa juga berat sampai dengan mengganggu aktivitas yang dalam berbagai kasus bisa menyerang keselamatan dari orang yang memiliki asma.

Karena, asma dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, batuk, dan napas berbunyi. Saat gejala semakin parah, asma dapat ditangani dengan inhaler sebagai pertolongan pertama untuk mengobati gejala dan mencegah gejala. Kasus yang parah mungkin membutuhkan inhaler yang berefek lebih lama yang menjaga saluran udara terbuka, serta steroid oral.

Pneumonia

Pneumonia adalah Infeksi yang inflamasi kantung udara pada salah satu atau kedua paru-paru berisikan cairan atau nanah. Infeksi dapat mengancam siapapun terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia diatas 65 tahun. Gejalanya pada pneumonia meliputi batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.

Antibiotik dapat mengobati berbagai bentuk pneumonia dan beberapa jenis pneumonia juga dapat disembuhkan dengan vaksin.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Organ Pernapasan

Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan berpotensi menular dan akan menyerang paru-paru. Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Kebanyakan orang yang terinfeksi dengan bakteri yang menyebabkan tuberkulosis tidak memiliki gejala. Ketika gejala memang terjadi, biasanya berupa batuk (kadang-kadang ada bercak darah), penurunan berat badan, berkeringat di malam hari, dan demam.

Pengobatan tidak selalu diperlukan untuk orang-orang tanpa gejala. Pasien dengan gejala aktif akan membutuhkan perjalanan pengobatan panjang dan haru mengkonsumsi obat-obatan.

Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada lapisan saluran bronkial, yang membawa udara ke paru-paru dan dari paru-paru. Bronkitis akut sering disebabkan oleh infeksi virus pernapasan dan akan membaik dengan sendirinya.

Gejala bronkitis termasuk batuk lendir yang mengental dan sesak napas. Perawatan biasanya termasuk obat untuk membantu mengurangi batuk karena biasanya dan mungkin berlangsung berminggu-minggu. Antibiotik biasanya tidak dianjurkan.

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah Kelompok penyakit paru-paru yang menghalangi aliran udara yang akan membuat sulit untuk bernapas.

Emfisema dan bronkitis kronis adalah kondisi paling umum yang menyebabkan PPOK. Gejalanya dapat berupa sesak napas, napas berbunyi, atau batuk kronis. Kerusakan paru-paru akibat PPOK tidak dapat dipulihkan. Inhaler darurat dan steroid inhalasi atau oral dapat membantu mengendalikan gejala dan meminimalkan kerusakan lebih parah.

 

Sumber:
https://hellosehat.com/pernapasan/sistem-pernapasan-manusia/
https://www.sehatq.com/artikel/memahami-proses-respirasi-dan-berbagai-penyakit-yang-mengancamnya#apa-yang-terjadi-dalam-proses-respirasi
Google medical information: Mitra keluarga dan lain-lain.
http://mitrakeluarga.com/kelapagading/tujuh-langkah-praktis-mengendalikan-asma/